
Sekini.Blogspot.Com
Jakarta - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sudah merumuskan penghasilan minimal yang dapat menikmati program ini merupakan Rp 7 juta. Hunian yang ditaawarkan dalam program ini berada di kisaran Rp 350 juta.Dengan uang muka (DP/Down Payment) nol rupiah, kemudian berapa kah cicilan yang harus dibayar setiap bulannya?
CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda mengatakan dengan berpenghasilan Rp 7 juta per bulan, maka cicilan Rumah yang harus dibayarkan setiap bulannya kurang lebih Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta per bulannya.
"Kalau (penghasilan) Rp 7 juta kan dia bisa mencicil sekitar sepertiganya, kurang lebih Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta. Rp 2,5 juta itu artinya dia bisa membeli rumah atau apartemen seharga Rp 300 jutaan, itu dipas-pasin saja," Ucap Ali, Jakarta, Pada Hari Kamis (13/7/2017).
Sedangkan untuk lamanya ( Tenor ) cicilan dengan pembayaran per bulannya sekitar Rp 2 juta-2,5 juta bisa berlangsung sampai 15 tahun ke depan. "Cicilan 15 Hingga 20 tahun bisa," tambah Ali.
Di sisi lain, rumah dengan seharga Rp 350 jutaan di Jakarta sangat sulit ditemukan. Sehingga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu kerja sama dengan berbagai pihak yang mempunyai lahan.
"Mungkin kerja sama, jadi Pemprov DKI tidak bisa kerja sendiri. Kerja sama seperti PP (PT Pembangunan Perumahan) dan KAI lupakan landed (rumah tapak) lah. Kalau apartemen oke untuk Rp 300 jutaan," ucap Ali.
Mengenai skema pendanaan, Ali mengatakan hal tersebut bisa dimodifikasi, yang menjadi masalah saat ini yaitu lahan di Jakarta yang terbatas.
"Financial engineering bisa lah tapi kini yang terjadi FLPP sudah 1%, jangan berkutat di 0% habisin energi, intinya tanahnya di mana," ucap Ali.
Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan menjelaskan, dengan aturan LTV (loan to value) harus ada DP yang dibayarkan sebesar 15% dari harga rumah. Untuk kepemilikan kedua dan ketiga DP-nya masing-masing 20% dan 25%. Jika asumsinya rumah pertama maka dari harga rumah Rp 350 juta Dp nya sekitar Rp 52,5 juta.
"Itu kalau pakai DP ya, tidak tahu jika bisa DP 0 Rupiah. Tapi aturannya di BI memang harus ada DP," Ucap Ike, Pada Hari Rabu (12/7/2017).
Dengan hitungan DP tersebut, maka jumlah dana yang akan ditanggung oleh pihak bank sebesar Rp 297,5 juta. Dengan asumsi bunga KPR 10% per annum (per tahun), ucap Ike, hitungan sederhananya cukup dikalikan 1,5 kali dari pendanaan pokok bank, sehingga biaya yang harus dicicil kurang lebih Rp 446,25 juta.
Total angka tersebut tinggal dibagi berapa kira-kira waktu cicilan yang diambil. Jika 5 tahun berarti setahunnya mesti membayar Rp 89,25 juta, kalau dibagi 12 maka per bulan cicilannya Rp 7,437 juta.
Sementara untuk jangka waktu 10 tahun berarti per tahunnya Rp 44,625 juta dan jika dibagi per bulannya sekitar Rp 3,7 juta. Sedangkan untuk jangka waktu 15 tahun berarti per tahunnya Rp 29,75 juta dan per bulannya Rp 2,479 juta.
Tetapi hitung-hitungan ini tidak bisa menjadi patokan untuk program rumah Anies-Sandie. Karena mereka menjanjikan DP 0 Rupiah.
"Ini hanya ancer-ancernya saja. Kan KPR itu ada biaya KPR juga atau pengalihan hak. Itu tergantung kesepakatan juga," ujarnya.
Domino QQ | Domino 99 | Capsa Susun | Adu Q | Sakong Online | Bandar Poker | Bandar Q | Poker Online
1 comments:
Click here for commentsNo more live link in this comments field
ConversionConversion EmoticonEmoticon