Anies Sandi Memulai Aksinya Dari Himpaudi Dki

Sekini.Blogspot.Com

Jakarta, Indonesia -- Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) DKI Jakarta menjadi sorotan publik setelah menerima dana besar sebagaimana tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2018. Total dana hibah untuk Himpaudi yang direncanakan mencapai Rp40,2 miliar.

Selain mengenai dana besar, ada masalah lain terkait Himpaudi DKI, yaitu alamat kantor yang disodorkan dalam proposalnya ke Pemerintah Provinsi DKI. Himpaudi DKI menulis alamatnya di Jalan Poltangan Raya Nomor 25 Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Berbekal alamat itu, seharusnya sangatlah gampang untuk mencari sebuah kantor yang beralamat di jalan raya, bukan jalan kecil atau gang-gang sempit. Tetapi kenyataan di lapangan berbeda. Kami sangat kesulitan menemukan kantor Himpaudi DKI.

Wartawan, sempat bolak-balik menyusuri Jalan Poltangan Raya untuk menemukan kantor Himpaudi DKI karena penomoran rumah dan ruko di Wilayah ini tidak tertata rapi.

Setelah lima belas menit menyusuri jalanan dan bertanya kepada warga sekitar, Kami pun menemukan dua bangunan di Jalan Poltangan Raya yang mempunyai nomor 25. Bangunan pertama adalah bangunan milik Yayasan Nurussa’adah yang terdiri dari masjid dan gedung madrasah. Persis di seberangnya, terdapat gedung yang juga bernomor 25, punya PT Tegap Mitra Nusantara.

wartawan langsung menghampiri gedung Graha Tegap, milik PT Tegap Mitra Nusantara yang merupakan perusahaan penyedia jasa penyaluran tenaga kerja. Walaupun tidak ada plang yang menunjukkan gedung tersebut adalah kantor Himpaudi DKI, Tetapi satpam yang berjaga mengonfirmasi Himpaudi DKI berkantor di sini. Ia lalu mengantar wartawan mejumpai atasannya.

Tetapi Kami tidak dipertemukan dengan petinggi Himpaudi DKI, melainkan Direktur PT Tegap Mitra Nusantara Irsyad Ma’as. Ia memberikan konfirmasi terkait "alamat palsu" Himpaudi DKI.

Orang di kantor ini, termasuk saya, tidak ada hubungannya dengan Himpaudi sama sekali," ucap Irsyad, Pada Hari Selasa (28/11) sore.

Walau membantah mempunyai keterkaitan dengan Himpaudi DKI, Irsyad membenarkan Himpaudi berkantor di gedung berlantai tiga tersebut. Irsyad mengatakan, ia memperbolehkan Himpaudi DKI menumpang di gedung itu karena berteman dekat dengan Agus Muldya, suami dari Ketua Himpaudi DKI Yufi AM Natakusumah.

"Saya berteman dengan Pak Agus Muldya. Saya juga punya perusahaan bersama Pak Agus yang berkantor di Gedung Fortuna di Mampang. Dulu Himpaudi juga menumpang di sana," jelasnya.

Di Gedung Fortuna itu, Irsyad dan Agus menjalankan operasional PT Indo Prima Solusi, perusahaaan yang bergerak di bidang penyedia jasa perencanaan manajemen. Irsyad menduduki posisi direktur, sedangkan Agus sebagai presiden direktur. Mereka menjalankan perusahaan tersebut sudah 12 tahun dan menjadi teman akrab.

"Ketika saya masih berkantor di sana, saya juga sudah sering melihat bu Yufi berkegiatan dengan teman-teman Himpaudi. Kemudian karena kantor itu terbakar, mereka menumpang di sini," ucap Irsyad.

Di Graha Tegap, Himpaudi DKI menempati ruangan berukuran sekitar 3x4 meter di lantai paling atas. Ruang tersebut dilengkapi dengan sebuah meja kerja dan tiga buah kursi. Ruangan itu, menurut Irsyad, memang tidak dipakai untuk operasional PT Tegap Mitra Nusantara. Sehingga ia menyerahkan sepenuhnya penggunaan pada Himpaudi DKI.

Irsyad mengatakan, Himpaudi DKI memang tidak terlalu sering mengunjungi Graha Tegap. Himpaudi DKI cuman menggunakan ruangan yang ia pinjamkan sebagai kantor administrasi dan tempat berdiskusi. Untuk tempat kegiatan dan operasional lain, biasanya mereka melakukannya di tempat-tempat lain. Terakhir kali pengurus Himpaudi DKI berkunjung ke Graha Tegap seminggu yang lalu.

Irsyad mengaku sudah dihubungi berbagai pihak, seperti Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan pengurus Himpaudi pusat terkait masalah alamat palsu ini. Ia telah mengklarifikasi hubungannya dengan Himpaudi DKI dan berharap supaya permasalahan ini cepat selesai.

Tak Akan Dicoret

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno merespons soal 'alamat palsu' Himpaudi DKI. Sandi mengaku ada kesalahan verifikasi terhadap Himpaudi DKI.

"Ya itu kan salah verifikasi," ucap Sandi di Balai Kota DKI, Selasa (28/11).

Sandi menyatakan, tak akan mencoret dana hibah besar Himpaudi DKI meski ada kesalahan verifikasi. Alasannya lembaga pendidikan anak usia dini harus menjadi perhatian Pemprov DKI. Menurut dia, anak-anak harus dipastikan mendapat pendidikan dari usia dini supaya menjadi generasi penerus bangsa.

"Iya (tidak akan dicoret). Justru memang kita harus pastikan pemberdayaan pendidikan anak usia sekarang ini. Karena lembaga seperti Himpaudi yang akan memastikan jika pendidikan anak usia dini itu mendapatkan perhatian," ucap Sandi.

Lebih jauh Sandi mengaku prihatin dengan penghasilan guru PAUD yang minimalis. Karena itu, Sandi mengaku akan mengawal RAPBD DKI 2018 yang berisi bantuan bagi guru-guru PAUD.

"Jika ini saya all out, saya pasang badan kalau untuk PAUD. Karena masa depan anak-anak kita ada di usia dini, ini garda terdepannya ada di PAUD," ucap dia.

Saking prihatinnya, Sandi mengistilahkan penghasilan guru-guru PAUD ini dengan 'Sajuta'. Ia menekankan, 'Sajuta' yang dimaksudkannya bukanlah nominal uang Rp 1 juta. 'Sajuta' itu cuman akronim untuk menggambarkan kondisi para tenaga pendidik PAUD yang tidak tersentuh oleh Pemprov DKI.

Kasihan guru-guru PAUD. Selama ini suka berkeliling bilang ke saya Jika pendapatan mereka cuman ‘Sajuta’ saja. Sabar, Jujur, dan Takwa. Berarti mereka selama ini tidak tersentuh," ucap dia.

Atas dasar itu, Sandi mengaku akan berjuang Supaya anggaran PAUD masuk ke dalam APBD DKI 2018. Apabila, dia mengaku akan pasang badan demi memperjuangkan alokasi dana untuk PAUD itu.

Kepala Disdik DKI Akui Keliru

Kepala Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta Sopan Adriyanto mengungkapkan, kekeliruan alamat kantor Himpaudi DKI berasal dari proposal yang diberikan.

Sopan mengakui, berdasarkan penelusuran pihaknya, alamat tersebut bukanlah kantor Himpaudi DKI, melainkan alamat suami dari Ketua Himpaudi DKI Jakarta Yufi AM Natakusumah.

"Itu suaminya katanya berkantor di situ. Itu ada numpang di kantor suaminya, (menurut) jawaban teman-teman (Disdik DKI) yang melakukan pengecekan adalah seperti itu," ucap dia, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Pada Hari Selasa (28/11).

Diketahui, Himpaudi DKI adalah salah satu penerima dana hibah dalam RAPBD DKI 2018. Berdasarkan situs apbd.jakarta.go.id, Himpaudi DKI mendapatkan dana hibah sebesar Rp40,2 miliar.

Anggaran tersebut antara lain digunakan guna membayar gaji 6.700 guru honorer PAUD di DKI masing-masing sebesar Rp 500 ribu per bulan.

Dalam alamat yang tercantum di RAPBD itu, Himpaudi DKI beralamat di Jalan Poltangan Raya Nomor 25 Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kontroversi pun mengemuka karena berbagai temuan menyebutkan Jika kantor Himpaudi DKI tidak ditemukan di alamat itu.

"Alamat itu kami dapat dari prosposal Himpaudi DKI yang dikirim ke kami, dan alamatnya sama seperti yang ada di Kementerian," lanjut Sopan.

Dia mengaku, pihaknya tidak langsung mengecek alamat Himpaudi DKI Ketika organisasi tersebut mengajukan proposal karena sudah meyakini alamat itu benar. Terlebih alamatnya sama dengan yang terdaftar di data pemerintah pusat.

Walau Demikian, pihaknya kini sudah melakukan pengecekan lapangan ke alamat itu dan mendapati bukan alamat Himpaudi DKI.

"Tadi sudah dilakukan investigasi ke lapangan Jika itu ternyata alamat kantor perusahaan. Nah, Himpaudi DKI ada di dalam situ," ucap Sopan.

Adapun untuk PAUD di DKI pada tahun 2018 ini mendapatkan dua sumber pendanaan. Pertama, dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat melalui APBN untuk dana operasional sebesar Rp 94 miliar. Kedua, dari RAPBD DKI 2018, yaitu bantuan operasional penyelenggaraan PAUD sebesar Rp 86,3 miliar. Baru tahun ini PAUD mendapatkan bantuan dana dari Pemprov DKI.

Berita Terkini | Berita | Sekilas Info| Info Terkini | Royalkasino | Situs Judi Onlin | Sic Bo | Roulette | Slot | Kasino Online | casino online indonesia | baccarat |

Previous
Next Post »
Image and video hosting by TinyPic